No Widgets found in the Sidebar
matahari

Aku percaya setiap hal itu bisa dijadikan pelajaran, begitu juga dengan menanam.

Trend menanam kini mulai menjamur dimana-mana. Menanam saat ini sudah bukan kegiatan milik petani saja, akan tetapi masyarakat urban perkotaan juga sudah banyak yang melakukan walau memiliki tanah yang sempit.

Aku mulai melakukan kegiatan menanam sebenarnya sudah hampir satu tahun terakhir. Awalnya aku tertarik karena banyak orang-orang yang share kegiatan bertanamnya di instagram. Ada yang menanam dengan memanfaatkan barang bekas, hydroponik, dan bahkan ada yang menanam langsung seperti para petani di sawah. Dari beberapa feed instagram tersebut aku menemukan satu garis besar bahwa kegiatan menanam tersebut bukan semata-mata trend yang sewaktu-waktu akan hilang, akan tetapi juga dilandasi kesadaran masyarakat urban tentang pentingnya memakan makanan yang sehat. Dengan menanam sendiri maka tak perlu menggunakan zat-zat kimia berbahaya yang seperti ada di pasaran. Dengan menanam sendiri pula belajar tentang menghargai makanan.

Berlajar Bertanam
punya kebun kecil.

Dari situ aku perlahan menyadari. Oh ya ya, ternyata dalam kegiatan menanam itu banyak nilai terkandung di dalamnya. Dan dari kesadaran itulah aku memulai kegiatan menanam yang sampai saat ini masih aku lakukan.

Dengan niat, Aku ingin belajar menghidupkan kehidupan dengan menanam.

Sebagai awalan, aku mulai mencari-cari referensi apa saja yang aku butuhkan dalam memulai aktivitas menanam. Saat berselancar di salah satu market place, akhirnya aku menemukan paket menanam komplit yang bisa langsung digunakan. Paket tanaman itu terdiri dari dua puluh benih sayuran yang berbeda. Ada terong, cabai, okra, paprika, buncis, dan masih banyak lagi. Harganya cukup terjangkau, sehingga aku memutuskan untuk langsung membelinya.

Setelah paket datang, beberapa hari kemudian aku mulai beraksi. Ada panduan di dalamnya yang menerangkan bagaimana memulai bertanam. Sempat sedikit bingung karena di dalamnya ada beberapa pot yang berfungsi untuk menanam dengan metode hydroponik.

Pelajaran dari Gagal Tumbuh

Percobaan menanam pertama ternyata gagal. Sedih, karena semua benih yang di tanam di sebuah media tanam berupa spons di rusak oleh sekawanan tikus. Padahal saat menanam sudah terbayang beberapa hari kemudian mulai tumbuh tanaman kecil hijau dan bisa segera dipindah ke media tanam yang lebih besar.

Dari kegagalan tumbuh itu belajar, ternyata menaruh benih juga perlu memperhatikan keadaan sekitar. Dan dari kejadian ini aku malah lebih semangat lagi untuk menanam.

Dari beberapa percobaan yang dilakukan, akhirnya benih yang aku tanam tumbuh. Walau di awal aku mencoba menanam beberapa jenis, tapi sampai saat ini yang bertahan hanya empat jenis tanaman. Beberapa sudah berbunga dan tinggal menunggu buahnya muncul.

Semenjak bertanam, aku menjadi sering mengontrol bagaiamana keadaan tanaman-tanamanku. Beberapa hari tidak menyiram saja hati rasanya seperti tak tenang. Bertanggung jawab pada tanaman yang sudah ditanam merupakan salah satu cara berkomitmen dengan makhluk lain. Mulai dari situ aku jadi mulai telaten memperhatikan kondisi tanaman, apakah ada yang terkena hama, apakah ada yang layu karena kurang sinar matahari dan lain sebagainya. Dan yang pasti rasanya senang luar biasa saat melihat tanaman tumbuh subur dan mulai berbunga seperti sekarang.

Next, Ingin Punya Taman Bunga Matahari

kebun bunga matahari

Seminggu terakhir ini aku mulai ekspansi menanam jenis tanaman lain, yaitu bunga matahari. Lagi-lagi inspirasi ini berawal dari instagram. Saat sedang asyik melihat-lihat feed instagram, munculah salah satu komunitas bertaman di Semarang yang sharing bagaimana cara menanam bunga matahari. Ternyata caranya sangat mudah dan murah, hanya dengan menanam kuwaci, ya kuwaci yang sering dijadikan cemilan di kala senggang.

Selain itu, aku adalah penyuka bunga matahari. Nagiku, bunga matahari memancarkan energi positif saat aku melihatnya. Sebenarnya aku pernah memiliki tanaman bunga matahari yang aku beli dari kawasan Bandungan.Tapi setelah di tanam tidak bisa bertahan sampai seminggu. Aku pikir mungkin tidak cocok dengan cuaca Semarang yang lebih panas daripada Bandungan.

Namun semenjak aku melihat cara menanam bunga matahari di instagram itu, aku jadi bersemangat kembali dan lebih yakin bila ditaman sedari bibit tanaman bisa lebih beradaptasi dan bisa tumbuh besar.

Semoga saja keinginan untuk punya taman bunga sendiri tercapai ya, hehe.

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.