No Widgets found in the Sidebar
sexuality

Sudahkah anda mengerti tentang seksualitas ? Apakah seksualitas berbicara hanya tentang vagina dan penis? Gaya bercumbu ? Atau tentang kebebasan gender ? HAH!!!!!!

Menurut WHO, seksualitas adalah :

 The working definition of sexuality is:

“…a central aspect of being human throughout life encompasses sex, gender identities and roles, sexual orientation, eroticism, pleasure, intimacy and reproduction. Sexuality is experienced and expressed in thoughts, fantasies, desires, beliefs, attitudes, values, behaviours, practices, roles and relationships. While sexuality can include all of these dimensions, not all of them are always experienced or expressed. Sexuality is influenced by the interaction of biological, psychological, social, economic, political, cultural, legal, historical, religious and spiritual factors.” (WHO, 2006a)

Dari definisi seksualitas diatas dapat diambil beberapa poin bahwa seksualitas tak hanya masalah organ seksual atau aktivitas seksual saja namun berkenaan juga tentang keberadaan manusia sebagai laki-laki dan perempuan yang menyangkut relasi dengan orang lain ketrampilan interpersonal.  Pemaknaan seksualitas sangat luas yaitu nilai, sikap dan keyakinan.

Begitu sangat pentingnya pendidikan seksualitas untuk semua umur, hal ini disebabkan salah paham yang sudah beredar di masyarakat. Kesalah pahaman tersebut dapat menyebabkan sempitnya pandangan masyarakat terhadap pengetahuan seksualitas. Masyarakan berangapan bahwa pendidikan seksualitas hanya dikhususkan untu dewasa dan yang sudah menikah. Padahal dari definisi WHO diatas hal-hal terkait seksualitas sangatlah luas.

Kurangnya pendidikan seksualitas menyebabkan banyak orang tua enggan berbicara terkait seksualitas terhadap anak. Padahal bila orangtua sudah mengerti arti penting pendidikan seksualitas, orang tua dapat memproteksi anak sejak dini dari bahawa kejahatan seksual yang belakangan banyak terjadi. Selain itu dampak yang terjadi apabila kurangnya pemahaman terkait pendidikan seksualitas remaja akan cenderung merasa bersalah dan berdosa terkait dorongan-dorongan seksual yang sudah dialaminya. Bila itu dibiarkan maka perkembangan psikologis remaja akan terganggu dan terjadi penyimpangan perilaku.

 Sudahkah anda berpikir bahwa pendidikan seksual itu sangat penting ?

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.