No Widgets found in the Sidebar
erotic art

Dalam suatu sesi konsultasi online beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan seorang klien remaja yang selalu kepikiran dengan mimpi beberapa malam silam. Remaja perempuan berusia 16 tahun, hidup di keluarga dan lingkungan yang sangat agamis. Remaja tersebut sangat gelisah karena mendapatkan mimpi dia melakukan aktivitas seksual dengan orang yang tidak dia kenal. Di lain cerita, ada seorang laki-laki paruh baya yang sering membayangkan seorang wanita sedang menggunakan baju transparan ketika ia sedang melakukan masturbasi.

Jika dilihat sekilas, kedua contoh di atas sama-sama mengandung unsur seksual di dalamnya. Mimpi dan fantasi seksual dasarnya ialah suatu pengalaman mental yang seringkali belum tentu terjadi. Pengalaman mental tersebut  timbul dari ide atau hal-hal yang ditemui keseharian dan distimulasi dari berbagai hal, baik itu melalui sesuatu yang dilihat, didengar, dirasakan dan lain sebagainya. Seringkali juga yang muncul dalam isi mimpi maupun fantasi seksual sangat beragam dan biasanya kontennya tentang ekspresi seksual yang masih dianggap tabu bahkan menyiampang secara normatif.

Mimpi Seksual

Dalam salah satu teori psikologi, mimpi merupakan suatu gambaran dari manifestasi dari kondisi psikologis yang direpresi atau ditekan. Kondisi psikologis itu tidak selalu berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan gairah seksual yang tidak tersalurkan, tapi seringkali menggambarkan tentang tekanan atau suatu beban psikologis yang sedang dirasakan. Bila dilihat waktu kejadiannya, kemunculan mimpi seksual itu cenderung sulit diprediksi dan tanpa diskenariokan. Jangan dibayangkan mimpi seksual itu menggairahkan, mimpi seksual justru membingungkan dan absurb. Sehingga tak heran banyak dari mereka yang baru mengalami mimpi seksual terbangun dengan perasaan yang shock atau bahkan bertanya-tanya sampai beberapa hari. Oleh karena jalan ceritanya yang absurb bin tak jelas, maka dari itu beberapa ahli melakukan analisis yang lebih mendalam. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, mimpi seksual itu sarat dengan konflik-konflik psikis yang direpresi yang seringkali tak ada kaitannya dengan aktivitas seksual.

Fantasi Seksual

Berbeda dengan fantasi seksual. Fantasi seksual merupakan suatu gambaran mental yang dibentuk ksecara langsung oleh kesadaran, baik itu dipelajari langsung dan mengalami pengulangan atau secara tidak langsung. Mudahnya, ketika Anda melihat iklan minuman soda di televisi ketika hari sedang terik. Tanpa diminta secara langsung Anda akan langsung membayangkan betapa nikmatnya meneguk soda rasa lemon itu ketika sedang haus-hausnya dan tanpa sadar anda seperti menelan sesuatu. Hal itu sama juga dengan fantasi seksual. Berkembangnya fantasi seksual yang berbagai macam bentuknya itu biasanya distimulasi oleh hal eksternal, seperti novel romantis erostis, audio visual, dsb. Setelah mendapatkan stimulus dari eksternal maka akan direspon dengan membayangkan yang memunculkan sensasi-sensasi tertentu dan biasanya sensasi itu menyenangkan. Sehingga bagi sebagian orang berfantasi seksual itu ada kenikmatannya sendiri.

Baik itu fantasi dan mimpi seksual ialah sesuatu yang wajar kita alami sebagai makhluk seksual. Sehingga tak perlu merasa sangat bersalah jika suatu waktu mendapatkan mimpi seksual dan fantasi-fantasi seksual seakan pop up dalam bayangan.

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.