Relationship tidak akan pernah lepas dari yang namanya konflik. Jangan pikir konflik adalah sesuatu yang sudah sangat besar bentuk atau impactnya, namun ketika kita merasa jengkel sama pasangan karena kecerobohan kecilnya aja itu sudah bagian dari konflik.
Namun bagaimana jika konflik itu terus diredam dan tak segera diselesaikan? Bisa jadi persoalannya bisa makin runyam dan makin melebar kemana-mana, iya kan?
Sebenernya ada dua cara dalam melakukan penyelesaian konflik, yaitu internal dan eksternal. Tentu saja kalo eksternal kalian udah pada ngeh ya, yaitu dengan membicarakan atau secara langsung dengan pasangan.
Namun, sebelum mengarah pada penyelesaian secara eksternal yang sebenernya mesti dilakukan ialah penyelesaian dengan diri sendiri dulu. Terkadang atau bahkan seringkali, konflik dalam hubungan muncul karena kekeliruan kita dalam menangkap informasi, mengolah / mempersepsikannya dan menampilkannya dalam bentuk sikap / perilaku.
Itulah kenapa cooling down itu penting banget ketika kita lagi emosi sama pasangan. Bukan apa-apa, tapi lebih pada mengoreksi lagi, mengevaluasi lagi apa yang kita pikirkan. Bisa jadi kita yang selama ini berprasangka kurang baik sama pasangan karena kita sering memaknai tingkah lakunya menyebalkan.
Melatih prasangka baik terhadap orang lain tentu saja dimulai dengan melatih prasangkan baik terhadap diri sendiri. Biasanya, orang yang gampang tersinggung itu karena merasa dirinya nggak dihargai yang kalo diterjemahkan lebih dalem lagi dia sendiri belum menghargai diri sendiri sehingga berharap dihargai tinggi oleh orang lain.
Atau bisa juga sebaliknya, seseorang bisa bertindak pasif agresif terhadap pasangannya karena dirinya sendiri udah ngelabel dirinya nggak layak sehingga bersikap yang tak semestinya agar membuat pasangan jengkel, marah dan pergi meninggalkannya.
Yang membedakan kita dengan hewan adalah kita dikaruniai AKAL, maka gunakanlah sebaik-baiknya dan semaksimalnya agar hidup kita berjalan dengan harmonis.