No Widgets found in the Sidebar

Sebelumnya nggak pernah kepikiran untuk ngadain nonton bareng yang di dalemnya ada diskusi seksualitas. Semuanya serba langsung, dan tidak pernah direncanain dari jauh-jauh hari. Semua ini berawal dari kekepoanku tentang orientasi seks Reza Rahadian. Entah aku habis nonton apa atau habis baca berita apa, tiba-tiba aja aku penasaran banget tentang itu. Mulai deh browsing bin googling, buka tab satu dengan tab yang lainnya. Ada yang bilang di Gay, dan ada juga yang bilang dia straight. Cukup sulit sih melihat pola Reza Rahadian lewat sosmed karena dia nggak punya sosmed (suer aku salut!). Nah dari banyak tab yang aku buka, aku nggak sengaja buka satu tab yang berisi resensi film yang dia mainkan. Bukan Habibie Ainun dan bukan pula My Stupid Bos, tapi Something In The Way.

Makin banyak komen yang aku baca tentang film itu, makin penasaran pula aku sama filmnya. Langsung deh cek youtube buat liat trailernya, dan…… SUMPAH AKU MAKIN PENGEN NONTON!!!!!!!! Sayangnya, film itu ditayangkan di bioskop mainstream, selain karena film indie film itu juga mengandung unsur “awrrr” yang akan hilang esensi filmnya kalo kena sensor. Untunglah, di semarang ada sebuah komunitas film bernama SineRoom yang spesial screening film indie. Setelah aku kontak, apakah bisa nonton film itu, ternyata film itu sudah pernah di puter bulan November 2016 kemaren. Karena saking pengennya, akhirnya si Ay negoin biar bisa diputer ulang. Mereka ngasih syarat minimal 15 orang, karena ada donasi untuk film tersebut. Okeh! Siapa takut! hahaha …

Singkat cerita, dalam waktu kurang dari 1 minggu aku mempersiapkan acara nonton bareng itu. Awalnya cuma niat untuk nonton doank, tapi setelah dipikir-pikir kok sayang ya kalo hanya sekedar nonton, akan makin seru kalo ada diskusi di ending acaranya. Dalam benakku diawal nggak terlalu muluk-muluk sih, aku bisa datengin 15 orang aja sudah Alhamdulillah.

Hari pemutaran pun tiba. Sebanyak 20 orang mendaftar untuk dateng ke acara nobar. Seneng rasanya bisa melampaui target hehe. Tapi, ada hal yang nggak terduga. Penonton yang dateng ternyata lebih banyak dari yang daftar, ya kira-kira ada 40 orang. Jujur aku kaget banget. Bahkan sampe ada yang cancel karena nggak kebagian tempat duduk 😀

Sesi Diskusi
Sesi Diskusi

Setelah nobar, di akhir cerita ada diskusi tentang film dan berhubungan dengan seksualitas. Sedikit bocoran ya, di film ini ada dua hal yang menonjol di perlihatkan oleh sutradara yaitu perilaku onani yang berlebihan dan kehidupan nyata pelacur. Dalam diskusi ini aku ditemani oleh Mas Slam (PKBI Jateng) dan Mas Reza sebagai moderator diskusi. Diawal diskusi, banyak yang menanyakan tentang bagaimana mengurangi perilaku onani berlebihan seperti yang diperankan oleh Reza Rahadian. Aku baru sadar, nggak hanya remaja aja yang dilema dengan hal tersebut yang udah dewasa juga mengalami hal yang sama. Setelah banyak diskusi tentang onani dan marturbasi dari perspektif psikologi dan kesehatan, aku dan Mas Slam juga banyak membahas sisi pelacur yang tak banyak orang tahu.

Inti dari acara ini tak sekedar untuk nonbar saja, tapi dibalik itu semua kami ingin membuat ranah seksualitas menjadi umum untuk diobrolin dan didiskusiin. Bukan ingin ngumbar kesaruan atau apa, tapi ini atas dasar edukasi. Makin banyak yang open mind terhadap hal terkait seksualitas, makin banyak pula yang jadi sadar kalo itu semua bukan hal yang tabu. Selain itu, dari diskusi kemarin kami ingin lebih banyak orang yang mulai megurangi stigma terhadap pelacur. Setiap orang punya salah dan punya dosa, tapi setiap orang juga punya kesempatan yang sama untuk merubah hidupnya jadi lebih baik.

Sekali lagi thanks yang udah dateng…. InsyaAllah, next kami buat acara nobar yang lebih rame dan lebih “awwwrrrrr” lagi 😛

 

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.