No Widgets found in the Sidebar

Jogjakarta, 29 Mei 2016

Perjalanan ke Jogja kali ini sudah di persiapkan dengan baik. Udah dari hari Selasa aku menghubungi pihak rehabilitasi untuk meminta izin berkunjung kedua kalinya untuk pengambilan data. Sebenernya kunjungan kali ini ada misi pendekatan dan orientasi wilayah setempat, jadi preparenya lebih mateng. Secara planing, aku and the gank bertolak dari Semarang jam 6 pagi, terus balik lagi ke semarang maksimal jam 3 sore.

Rencana sudah matang, tapi eksekusinya rada molor karna aku kesiangan, hahaha. Jadi mulai berangkat jam 6.30. Perjalanan berangkat berjalan sangat lancar. Ya normalnya perjalanan Semarang-Jogja yangbdi tempuh hampir 3 jam. Kami dari Semarang m3mang merencanakan untuk tidak sarapan, soalnya kami mau makan soto batok yang lokasinya dekat dengan tujuan.

Selesai makan dan istirahat, kami lanjut ke panti rehab. Dengan wajah gembira aku turun dari mobil menuju pos untuk menulis buku tamu.

“ada keperluan apa mbak?” tanya pak satpam.

“mau ketemu pak E, sudah janjian,” jawabku semangat.

“pak E lagi pergi tu mbak, katanya mau ke bandara. Coba dihubungi dulu.”

Tanpa pikir panjang aku langsung menghubunginya. Di dalam pembicaraan yang siangkat itu terbersit bahwa beliau sebentar lagi akan sampai. Aku langsung saja meminta izin untuk menunggu di dalam. Dengan nada yang khas dia langsung meng iyakan.

Aku menunggunya mulai dari jam 11 siang. Waktu terus berjalan mendekati pukul 12. Pikirku, mungkin ia akan datang setelah makan siang. Tapi, perkiraanku meleset sampai pukul jam 14.00 ia tak kunjung datang. Aku mulai menelponnya lagi untuk menanyakan keberadaanya. Saat kutelpon, kali ini yang mengangkat seorang wanita yang ku kenal dengan nama Sis Lel. Ia mengatakan padaku bahwa Pak E sedang di perjalanan.

Okey, dengan masih penuh harap aku tetap menunggunya. Tapi waktu terus berlalu, aku mulai gelisah karena target kami pulang tak akan lebih dari pukul 15.00 wib. Perjalanan Jogja-Semarang di waktu weekend seringkali tak bisa diprediksi. Bisa jadi lebih cepat atau malah sebaliknya lebih lama hingga beberapa jam. Atas dasar asumsi itu, dengan berat hati kami memutuskan untuk pulang.

Yaa,,, kecewa karena plan yang disusun sangat jauh dari target. Tapi ya udah lah ya, prinsipku tetep teguh kalo gak ada hal yang sia-sia. Jadi aku and the gank langsung pulang sekalian cari makan. Awalnya kami mau cari makan yang sejalan dengan arah pulann. Tapi rencana itu berubah seketika aku inget kalo di Jogja ada sebuah warung bakso yang gak biasa. Jadi pernah dapet review kalo ada bakso dengan ukuran raksasa.

Kami langsung cari alamatnya dengan bantuan google map, ternyata lokasinya gak terlalu jauh darintempat semula. Langsung kami tancap gas. Wuuuuuzzzzz!!!!

Sesampainya di warung bakso klenger, langit mulai meneteskan hujan dan gak beberapa lama langsu ujan deressss banget.

Oh ya, di warung bakso klenger kami dapet meja yang sangat dekat dengan gerobak, jadi kami bisa langsung kepo ukuran baksonya. Dan uwoooow!! Gede buanget booo.

Bakso Klenger 1 KG bisa untuk 4-6 orang
Bakso Klenger 1 KG bisa untuk 4-6 orang
Bakso Klenger 2 KG
Bakso Klenger 2 KG
Buku Menu - Alamat: Jl. Wahid Hasyim, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Buku Menu – Alamat: Jl. Wahid Hasyim, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Ada beberapa ukuran bakso, ada yang normal sampe ada yang ukuran 5 kg ya sebesar bola basket lah kira-kira, haha. Karena kita ngukur kantong dan ngukur perut akhirnya kami memilih bakso dengan ukuran 1 kg. Kira-kira seukuran kepala bayi, hihi.

setelah bakso datang, seketika rasa kecewa hilang. Kami semua fokus ke baksoo yang gedenya ampun-ampun. Setelah foto dari berbagai sudut, langsung kami lahap. Wkwkw

Pesan moralnya:

  1. sebelum ketemu orang penting banget untuk crosscek lagi. kadang janjian dalam sparetime waktu yang lama bisa bikin lupa.
  2. Apapun yang terjadi, ingatlah kalo gak ada hal yang sia-sia. Kita bisa merubah situsi menjadi yg kita inginkan. Lets say keyika aku batal ketemuan sama orang, toh aku bisa ttp seneng dengan bakso raksasa yang aku lahap.

cheers!! 😀

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.