No Widgets found in the Sidebar

Hampir sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 30 Juni 2016 aku dan Si Ay datang ke sebuah acara di salah satu Mall di Semarang. Sebenernya tujuan awal kami berdua untuk bertemu temen lama Si Ay yang bernama Mas Slam Riyadi untuk ngobrol-ngobrol karena udah lama nggak ketemu. Nah kami janjian setelah adzan magrib, tapi kami dateng telat karena  memutuskan untuk buka puasa dulu di food court terdekat.

Singkat cerita, kami langsung menuju tempat janjian. Ternyata tempat janjian kami ada di sebuah venue acara yang bertema “Peluncuran Gelang Rumah Untuk Aira”. Acara tersebut diisi beberapa perform dan datangi oleh beberapa komunitas. Ada pementasan tarian belly dance, ada juga tarian anak-anak, terus ada juga perform dari mahasiswa, dan yang paling heboh juga ada perfom akustik dari komunitas Iwan Fals Semarang, hihihi.

Nah… sebenernya aku juga masih bingung tentang acara tersebut dan apa maksud diselenggarakan acara tersebut. Rumah Aira itu apa? Siapakah Si Aira? Dan banyak pertanyaan lain yang muncul di otakku. Untung  Mas Slam menjelaskan dengan sangat rinci tentang kegiatan tersebut.

Jadi, sebenernya kegiatan tersebut adalah sebuah acara Peluncuran Gelang Donasi untuk pembangunan Rumah Aira, sebuah rumah singgah dan panti asuhan untuk anak-anak dan ibu yang terinfeksi HIV/AIDS. Penggagas Rumah Aira adalah Ibu Magdalena, seorang perawat salah satu rumah sakit swasta di Semarang. Aku sempat ngobrol langsung dengan beliau sambil tanya-tanya tentang kegiatan Rumah Aira, tapi sayang aku tak sempat foto berdua dengan beliau. Oh ya, hasil penjualan gelang yang hanya seharga Rp. 20.000 semuanya didonasikan untuk pembangunan Rumah Aira.

Setauku, baru kali ini di Semarang ada sebuah Rumah Singgah atau Panti Asuhan Khusus untuk anak-anak dan ibu yang terinfeksi HIV/AIDS. Dan menurutku Bu Magdalena adalah salah satu  pribadi yang  berani untuk melawan stigma HIV/AIDS di Semarang dan bersyukur banyak yang mensupport. Hal tersebut menandakan kesadaran masyarakat untuk melawan stigma terhadap Odha (Orang dengan HIV/AIDS) sudah mulai menurun tak seperti 7 tahun lalu ketika aku ikut kegiatan PMR dalam melakukan kampanye Hari Aids Sedunia dengan membagi-bagikan bunga kertas.

Selain itu, sebenernya ini sebuah kesempatan besar untuk para mahasiswa psikologi yang ingin bener-bener belajar bagaimana mendapingin Odha yang memiliki anak-anak yang juga terinfeksi. Semoga mereka bukan hanya sebagai “objek” penelitian semata, tapi juga sebagai “subyek” yang wajib didampingi secara psikologis.

Bagi temen-temen yang ingin mendukung gerakan Rumah Aira, temen-temen bisa langsung menghubungi Ibu Magdalena (085865758710, 085764977354) atau bisa langsung ke alamat Jl. Kaba Timur No. 14, Kel. Tandang, Tembalang, Semarang.

Cheers!

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.