Apa bedanya orang kaya dengan orang sukses? Apakah terlihat dari seberapa banyak harta benda yang dimiliki? Seberapa bling-bling emas yang dikenakan? Atau dilihat dari seberapa sering updatan instastory yang isinya endorsment? hehehe
Dulu waktu masih unyu-unyu, aku berpikir namanya orang kaya ya orang sukses, mereka bisa beli segalanya dan bisa melakukan apa saja yang sering kali tidak bisa dilakukan oleh kebanyakan orang. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, seiring semakin luas lingkup pertemanan ternyata secara tidak langsung aku mendapatkan bahwa tidak semua orang kaya itu sukses.
Kenapa aku bisa bilang seperti itu? Karena banyak orang kaya yang punya rumah dan mobil mewah masih sering sambat dengan hidupnya. Iya, sambat.. ngeluh kalo bisnisnya lagi sepilah, lagi gak ada uanglah dll. Mendengar mereka sambat gak ada uang aja aku masih agak gak percaya, lah gimana soalnya sambatnya waktu makan siang di resto mahal hehe.
Namun berbeda dengan salah satu kenalanku yang lain. Hidupnya biasa saja, ya punya mobil tapi gak mewah-mewah amat, ketika ngobrol sewaktu nongkrong ia banyak membicarakan tentang peluang-peluang yang bisa diambil. Aku tahu persis beberapa waktu yang lalu dia baru saja ketipu, tapi dia tidak terjebak dalam peristiwa kegagalannya namun lebih memilih membahas soal hal-hal kedepan yang bisa dilakukan.
Secara kaya tentu lebih kaya orang yang pertama, tapi secara mentalitas orang kedualah yang lebih sukses daripada orang pertama. Karena apa? Harta benda bisa hilang kapanpun, tapi tidak dengan mentalitas. Seseorang yang memiliki mentalitas sukses akan berpikir bagaimana berbuat sesuatu daripada menyesali sesuatu. Setiap orang tentu saja pernah melakukan kesalahan, tapi bukan soal kesalahan itu yang terus disesali namun bagaimana bisa mengambil pembelajaran untuk kedepannya.
Itulah mengapa banyak orang kaya yang tidak memiliki mental sukses akan menghambur-hamburkan uang dengan alasan kesenangan. Sebab mereka merasa bisa membeli kesenangan, padahal tanpa harus menghambur-hamburkan uang kesenangan bisa kita buat saat ini juga.
Orang sukses tidak perlu menunggu banyak uang untuk bisa senang, karena mereka memiliki kendali penuh atas rasa yang hadir dalam dirinya. Bahkan hanya dengan ketemu orang baru dan sharing soal pengalaman hidup aja sudah bisa bikin hati senang. Sebab kesenangan itu sangat subyektif dan tidak bisa disamakan pada semua orang.
State of mind ini tidak hanya penting dalam kesuksesan hidup, namun juga memiliki pengaruh yang besar dalam menjaga kesehatan mental. Disadari atau tidak, banyak sekali orang-orang disekitar kita yang mengalami kecemasan. Kita ambil salah satunya ialah kecemasan ketika mau ujian skripsi.
Ujian skripsi itu bisa menjadi sangat menegangkan karena posisi kita diuji dan merasa akan dikritisi. Tidak semua orang senang diuji, karena ujian itu identik dengan sesuatu yang sangat menakutkan. Dengan mengubah state of mind dari ujian jadi diskusi itu secara tidak langsung membantu kita untuk bisa lebih tenang dalam mengahadapi ujian. Diskusi dan ujian itu sama-sama tanya jawab, hanya bedanya diskusi biasanya dilakukan lebih santai. Nah ketika kita sudah berpikir bahwa ujian ini seperti diskusi, maka kita akan lebih mudah dalam memberikan jawaban. Sesimpel itu sebenarnya. Dan semua orang mampu melakukannya, hanya saja belum mau karena alasan a-z.
Maka dari itu penting sekali kita memiliki state of mind yang memberdayakan. Dan state of mind itu terbentuk dari banyak pengalaman serta selektif dalam memilih bacaan.
Semoga bermanfaat!