No Widgets found in the Sidebar
fetish

Beberapa waktu yang lalu, ada seorang kerabat yang bercerita padaku tentang perilaku aneh yang dialami oleh saudaranya, sebut saja Z. Perilaku aneh Z tersebut sudah pada taraf mengekhawatirkan keluarga dan meresahkan lingkungan sekitar. Perilaku mencuri dalam wanita saat di jemur membuat Z hampir saja diamuk masa. Kerabatku itu menceritakan bahwa perilaku itu bukan pertama, namun sudah diulang beberapa kali. Kerabatku mengatakan bahwa Z pernah bercerita kalo apa yang dilakukannya itu untuk tujuan suatu ilmu yang bisa menolong orang banyak. Namun itu juga masih belum jelas.

Dari kasus diatas, memang belum bisa dipastikan apakah perilaku Z termasuk pada penyimpangan perilaku seksual atau bukan. Tapi, dari kasus tersebut aku jadi ingin membahas lebih lanjut tentang perilaku seks menyimpang yang berhubungan dengan dalaman wanita hehehe..

Pastinya sudah pada denger donk di berita-berita tentang kriminal yang tertangkap tangan mencuri dalaman wanita? Setelah diselidiki ternyata kriminal itu menyimpan banyak hasil curiannya dan digunakan agar bisa mencapai orgasme. Orgasme bisa mencapai titik klimax tertinggi dengan mencium-cium bahkan menggosok-gosokkan dalaman pada alat kelamin. Bagi mereka itu wajar-wajar saja, namun bagi orang lain akan melihat perilaku tersebut merupakan perilaku yang menyimpang.

Dalam psikologi, perilaku menyimpang jenis ini disebut dengan Fetishism, yaitu penyimpangan seksual dimana individu melakukan aktivitas-aktivitas seksual yang melibatkan objek tertentu yang bisa merangsang munculnya fantasi seksual dan gairah seksualnya sehingga bisa mencapai orgasme. Sebenarnya fetishism tidak terbatas pada dalaman wanita saja, namun sangat banyak macamnya, misalnya stoking, bra, sepatu, kulit, dll.

Bila ditelusuri lebih dalam, ternyata di Indonesia sendiri banyak sekali orang-orang yang memiliki Fetish pada dalaman wanita. Iseng sih aku cari di google, ternayata ada group FBnya. Namun sayangnya, sudah lama nggak aktif. Mungkin sampai saat ini masih ada, namun terselubung. Dari group itu banyak hal yang bisa dicari tahu. Ternyata ada transaksi jual beli celana dalam juga loh. Bukan celana dalam baru, namun yang bekas pakai dan memang sengaja nggak dicuci. Selain bentuk celana dalam yang seksi, aroma vagina bekas pemakainya juga bisa meningkatkan libido mereka.

Group FB Celdamers

Group FB Celdamers1

Mereka juga pilih-pilih ketika ingin mencuri atau membeli celana dalam. Mereka akan dengan sangat cermat memilih kriteria wanita dari berbagai sisi. Misalya dari bentuk fisiknya, kepribadiannya, bahkan sampai kebiasaan-kebiasaanya. Bagi pencuri celana dalaman, biasanya mereka akan mengobservasi dulu, bisa dengan pura-pura sebagai petugas pengecek PAM, petugas pengantar paket, bahkan sampai pura-pura jadi pengamen. Sedangkan yang hanya pembeli celana dalam, seringnya mereka hanya melihat dari bentuk fisik dari foto yang tersedia.

Jadi sebenarnya, informasi-informasi yang didapat itu membuat mereka seakan sedang bersenggama dengan si pemilik celana dalam. Fantasi tentang wajah, bentuk tubuh, bahkan aroma membuat mereka makin bisa greeengg.

Nggak cuma kripik pedes aja yang punya bebergai level, Fetishism juga ada level-levelnya, lho..

 Level pertama: Pemuja (Desires)

Ini adalah tahap awal dan tidak terlalu mengganggu pikiran seseorang.

Level kedua : Pecandu (Cravers)

Ini adalah tingkatan lanjutan dari tingkat awal. Saat seseorang Fetishist telah mencapai tahap ini, secara mental orang ini akan membuat dirinya “amat membutuhkan” barang –barang pemuas seksualnya. Bila hal itu tidak dapat terpenuhi, akan berpengaruh pada kehidupan seksualnya misalnya hilang hasrat seksual atau tidak tercapainya orgasme.

Level ketiga : Fetishist Tingkat Menengah

Ini termasuk tingkat yang berbahaya, Fetishist akan melakukan apapun demi mendapakan objek yang dia inginkan, bisa dengan cara yang tak lazim seperti mencuri, merampas, bahkan menculik.  Hasrat seksual Fetishist ini hanya akan terlampiaskan bila apa yang diinginkan telah didapatkannya.

Level ke-empat : Fetishist Tingkat Tinggi

Lebih sadis dari level ketiga, pada tingkat ini seseorang tidak akan peduli dengan hal lain di luar fetish-nya. Misal Fetish seseorang adalah dalaman wanita, maka dia tidak membutuhkan wanita itu, hanya dalamannya saja. Dan yg lebih parah adalah bila Fetish seseorang adalah objek berupa bagian tubuh, dia hanya membutuhkan bagian tubuh orang itu saja dan tidak peduli dengan orang yg memiliki bagian tubuh itu sendiri. Apapun dilakukan, walau dengan cara sadis sekalipun.

Level kelima : Fetishistic Murderers

Pada tingkat ini memang sudah sangat parah. Seorang fetishme rela membunuh, memutilasi, demi mendapatkan fetish yang diinginkan.

Jika ada kerabat atau bahkan kamu sendiri yang memiliki hal-hal yang mirip dengan apa yang aku tulis, segeralah cari informasi lebih lanjut atau pergi ke psikolog profesional yang bisa membantu. Tenang saja, perilaku menyimpang bisa disembuhkan bila ada kebutuhan untuk merubahnya.

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

3 thoughts on “Fetishism”
  1. Bagaimana cara menyembuhkan fetish yang udah bertahun tahun?

    Aku fetish dengan pria yang belum sunat, awalnya karena keluargaku muslim taat jadi banyak saudaraku termasuk orangtua yang bilang kalau penis belum sunat itu kotor jorok bau, itu malah membuat aku penasaran ingin lihat, saat sekitar 2006 aku dapat pacar yang belum sunat dan ternyata rasanya bercinta dengan penis belum sunat itu nikmat sekali, seperti ada yang menggelitik di dalam. Lalu secara fisik juga sama saja dengan yang sudah sunat, karena tidak berkulup, aku aja baru tau waktu dia bilang belum sunat, kukira sudah sunat, bentuknya lebih natural dan bagus dibandingkan ada bekas potong dan jahitan.

    Lalu aku jadi ketagihan sampai sekarang, dan sempat ke psikolog, tapi jadi membuat aku trauma, soalnya psikolognya malah menasihati seperti ibu2 lulusan SD, bukan menggunakan pendekatan psikologi yang objektif (mungkin karena melihat aku berjilbab). Dan konsultasi itu mahal 45 menit 1jt. Oiya ayah dan kakakku itu psikolog, tapi tidak mungkin kan aku bilang ke mereka.

    Apakah fetish ini dapat menurun ke anak kita? Aku takut itu terjadi

    1. Halo Hanum
      Dari ceritamu, menurutku apa yang kamu rasakan seperti tidak termasuk dalam bentuk fetish. Sebab, yang disebut dengan fetish adalah saat kamu terangsang atau hanya bisa mencapai kepuasan seksual dengan hal-hal yang tidak lazim. Seperti misalnya, kamu akan sangat terangsang saat berhubungan seks dengan pria yang menggunakan konstum tertentu seperti kostum kucing, menggunakan pakaian dengan bahan kulit dan hal-hal yang tidak lazim lainnya.
      Sedangkan yang Hanum alami menurutku masuk pada hal sensasi seks semata. Bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia memang menganggap pria dewasa yang tidak melakukan sunat adalah hal yang aneh terlebih kamu lahir di keluarga Muslim. Menurut sisi kesehatan, sunat akan mengurangi infeksi pada penis, namun kembali lagi ke percayaan masing-masing orang apakah memang ingin melakukan sunat atau tidak.

      Miris juga sih dengernya, saat kamu membutuhkan bantuan psikolog malah diomelin kek begitu hehe.. Ya memang tidak semua psikolog mau membuka diri untuk membahas hal-hal tentang psikoseksual dengan pikiran terbuka dan netral, terlebih “beliau” memberikan saran atas dasar persepsi sepihak tanpa menggali lebih dalam. Ya ada baiknya carilah psikolog atau person yang bisa dengan terbuka membahas tentang seksologi.

      Jika bisa menunda berhubungan seks, tundalah dulu hingga kamu menikah.
      Namun bila dirasa sulit, selalu lakukan safe sex!

      oh ya.. kalo mau ngobrol lebih private bisa kontak aku lewat line: mayorita92 atau email: celotehyori@gmail.com 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.