Pada postingan kali ini sebenarnya berisikan kegundahan dan kemirisanku sih atas sesuatu hal. Ya dari judulnya aja pasti temen-temen sudah mengerti hal apa yang menjadi kegundahanku.
Jadi beberapa waktu yang lalu aku mendapatkan komentar dari seseorang. Komentarnya cukup menohok. Ya di komentar tersebut dia (yang kebetulan laki-laki) mengatakan bahwa,
“cewek gak perawan di Indonesia itu nggak laku.”
Setelah membaca komentar tersebut aku langsung menuliskan ketidaksetujuanku dengan statement yang dilontarkannya. Menurutku penilaian tersebut merupakan penilaian dari hasil pemikiran yang sangat dangkal.
Apakah ya wanita yang baik dan berharga itu hanya dinilai dari keperawananya saja? Lalu bagaimana dengan kemampuan otak, bakat serta potensi-potensi yang dimiliki perempuan? Apakah sebegitu rendahnya sehingga nilai perempuannya hanya berdasarkan selaput dara?
Banyak sekali orang yang belum paham bahwa rusaknya selaput dara perempuan itu tak hanya diakibatkan oleh hubungan seksual semata. Mengalami kecelakaan, bersepeda, penggunaan alat medis, olahraga berat juga dapat menyebabkan selaput dara robek. Bila sudah terjadi demikian apakah ya nilai diri seorang perempuan langsung rendah?
Selain itu pula banyak sekali kasus wanita yang semasa kanak-kanaknya mengalami sexual abuse sehingga menyebabkan selaput dara robek. Mereka mengalami itu bukan karena kemauan sendiri lho, tapi karena pelecehan seksual. Dan mereka belum mengerti apa itu selaput dara dan betapa pentingnya itu untuk status sosialnya. Apakah dengan memberikan label “tidak perawan = tidak berhaga” adil untuk mereka?
Ternyata kasus penilaian karena perawan dan tidak perawan pada perempuan juga menyumbangkan kasus perceraian. Terdapat banyak kasus perceraian hanya karena suami menganggap istri tidak dalam kondisi perawan saat menikah. Penilaian tersebut muncul karena tidak ada bercak darah saat malam pertama. Padahal setiap wanita memiliki bentuk dan ketebalan selaput dara yang berbeda-beda. Ada wanita yang memiliki selaput dara yang tebal dan ada juga yang sangat tipis. Bagi yang tebal bahkan harus ke dokter terlebih dulu untuk mendapatkan penangan medis karena sakit yang tidak ketulungan saat berhubungan seks, namun bagi yang sangat tipis bisa dengan mudah robek dan tidak mengeluarkan darah.
Oleh karena itu sungguh miris rasanya saat di zaman sekarang masih banyak orang yang berpikir bahwa wanita baik itu hanya dilihat dari selaput daranya saja. Padahal wanita itu sama dengan laki-laki, punya otak yang bisa berpikir, memiliki kemampuan untuk berkarya dan memiliki potensi-potensi hebat di dalam dirinya. Mau sampai pola pikir seperti ini akan dipelihara?
Maka mulailah membuka diri agar tidak semakin terjerumus pada kemunafikan.