No Widgets found in the Sidebar
bu mus 5

 

Saat ini Bu Mus masih aktif bekerja sebagai PSK. Menurutnya walaupun hanya mendapatkan 3 tamu dalam sehari atau bahkan tak mendapatkan tamu sekali ia tetap mensyukuri rezeki yang diberikan Tuhan padanya. Sebagai penggantinya untuk mengisi waktu luangnya yang cukup banyak, ia sangat rutin membuat kerajinan tangan yang ia tekuni saat ini.

“Ya walaupun untungnya sedikit, namanya juga usaha yang dibangun dari nol pastinya kan begitu Mbak Yoli. Yang penting tetap terus dijalani dan disiplin.”

Ia mengakui bahwa pekerjaannya sebagai pelacur adalah dosa besar. Namun menurutnya ia tidak mengetahui pekerjaan lain yang dapat ia lakukan dengan usia yang sudah mencapai  50 tahun. Untuk menebus dosa-dosa yang telah diperbuatnya Bu Mus selalu mengingat akan keberadaan Tuhan dengan beribadah di tengah kegiatannya.

Sebagai pekerja seks pasti terdapat resiko besar yang di hadapi oleh Bu Mus. Selain resiko terjangkit penyakit menular seksual hingga HIV/AIDS, Bu Mus juga menghadapi resiko – resiko fisik dan moral yang tidak ringan. Mungkin untuk menghadapi hujatan masyarakat tentang profesinya sudah dapat ia siasati, namun tidak dengan resiko moral sebagai perusak rumah tangga orang. Sebagai wanita secara naluriah Bu Mus juga merasa bahwa begitu sakitnya bila dihianati oleh suami, namun ia tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya memendam rasa bersalahnya dalam-dalam.

Sebenarnya resiko mengalami kekerasan fisik dan pelecehan seksual sangat besar peluangnya terjadi di lokalisasi. Namun, karena Bu Mus memiliki prinsip untuk selalu menjaga keamanan dirinya, Bu Mus selalu selektif dalam memilih tamu. Ia tak pernah menerima tamu yang sedang mabuk. Sebab tamu yang mabuk sangat sering membuat ulah dan tidak segan-segan berkata kasar hingga mendaratkan bogem mentah di wajah wanita pekerja seks.

Setiap orang pastinya memiliki harapan, begitupun dengan Bu Mus. Ia berharap kedepan, saat sudah memiliki modal yang cukup ia ingin membuka kios kecil di desanya. Selain menjual pernak pernik kerajinan tangan ia juga ingin memberi pelatihan keterampilan pada masyarakat di desanya. Ia menyadari bahwa wanita-wanita di desanya memiliki peluang besar untuk masuk ke dalam dunia prostitusi. Oleh karena itu ia memiliki niat untuk memberdayakan wanita di desanya agar tak perlu lagi bekerja sebagai pelacur sepertinya untuk bisa menghidupi keluarga.

-The End-

Kisah lengkap,

Kisah Bu Mus Eps. 1

Kisah Bu Mus Eps. 2

Kisah Bu Mus Eps. 3

Kisah Bu Mus Eps. 4

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.