Awal tahun harusnya menjadi awal yang baik untuk kita. Tapi sayangnya, awal tahun yang harusnya disambut dengan penuh dengan suka cita dan harapan baru justru dikotori dengan beberapa hal yang kini sedang viral. Selain berita selebritis yang baru saja tertangkap pesta narkoba di saat malam tahun baru, ternyata ada video seks yang sedang ramai diperbincangkan.
Masih segar diingatanku tentang video seks yang sangat viral di bulan Oktober 2017 lalu. Hal yang membuat viral karena pelaku dalam video seks tersebut membawa institusi pendidikan yang cukup terkenal di negeri ini. Namun, untuk kali ini berbeda. Mungkin siapa pelakunya tidak memiliki latar belakang seperti video sebelumnya, namun yang menjadikannya cepat viral ialah adegan seks tersebut dilakukan oleh wanita dewasa dan anak laki-laki yang masih dibawah umur.
Ya karena aku sering membahas hal-hal yang berkaitan tentang seksologi, sehingga membuat seorang kawan memberitahuku tentang hal ini. Jujur saja, sebelumnya aku tak tahu menahu bahwa ada video seks yang kembali viral.
“Yor, udah tau belum soal video anak kecil yang lagi viral?”
“hah? Video apaan?”
Tanpa banyak menjelaskan kawanku itu langsung mengirimkan screenshoot dari sebuah forum di facebook. Sepintas memang tidak ada yang salah dari foto yang dikirmkan. Namun yang janggal adalah di caption fotonya “Minta linknya donk!”
Wah.. kalo udah gini bisa dipastikan memang berkaitan dengan video porno yang sedang beredar. Jujur aku sangat kepo soal hal-hal seperti ini. Bukan penasaran hanya untuk melihat adegan pornonya, tapi lebih pada menganalisis dari sudut pandang keilmuan.
Tentunya sebelum membuat tulisan ini, aku mencari tahu lebih dalam. Aku tak bisa membuat tulisan hanya dari katanya saja. Banyak yang mengatakan bahwa video yang viral itu berasal dari Indonesia, namun dilain pihak juga ada yang mengatakan bahwa mereka seperti dari negara Asia Tenggara lainnya, seperti Filipin atau Malaysia.
Setelah browsing sana-sini, sayangnya aku belum mendapatkan video full version dari informasi yang kawanku berikan. Akan tetapi, aku menemukan video lain namun serupa. Aku tak bisa memberikan link videonya karena aku tak mau menyebarkannya.
Dari video yang aku dapatkan, ini cukup panjang yaitu dengan durasi 51 menit. Dalam video itu awalnya ada 3 orang yaitu satu anak laki-laki yang kira-kira usianya 6 atau 7 tahun, seorang wanita berambut panjang dengan rok mini, dan seorang pria yang memegang kamera untuk merekam semua adegan. Dari pembicaraanya terdengar mereka berasal dari Indonesia walau menggunakan bahasa daerah.
Video itu dibuat seperti didalam kamar hotel. Anak laki-laki itu terlihat kucel dan kotor. Asumsiku sih ini anak model-model anak yang sering berada di jalan, seperti pengamen atau anak-anak jalanan. Di video itu sangat terlihat bahwa si anak tidak tahu apa-apa. Dan yang sangat kentara ialah, si perekam (laki-laki) dan perempuan yang menjadi aktrisnya selalu berkomunikasi. Selain merekam, laki-laki juga berperan sebagai pengarah gaya.
Di sepuluh menit pertama, belum terjadi adegan seks. Si anak masih sibuk dengan kasur yang empuk dan mainan yang ada di tangannya. Namun beberapa saat kemudian si laki-laki menyuruh anak tengkurap di lantai sambil melihat kemaluan perempuan yang sengaja duduk dengan posisi kaki terbuka.
Disini mulai terlihat si pria mulai memaksa anak untuk melakukan apa yang diinginkannya. Walau dengan bahasa yang masih baik tapi terlihat ada nada paksaan. Ekspresi si anak masih bingung dengan apa yang disuruh. Si anak terlihat sudah tidak nyaman melakukan hal itu.
Kemudian jeda. Anak dibiarkan melakukan apa yang dimau. Seperti menonton televisi, bermain atau sekedar tidur-tiduran. Nah peran wanita mulai banyak terlihat. Dari bahasa tubuhnya, si wanita mulai banyak melakukan pendekatan. Entah itu dengan memeluk, melihat-lihat majalah bersama si anak dan menggrepe-grepe bagian tubuh anak.
tak lama kemudian, si anak dan wanita mandi bersama. Si wanita mulai aktif memegang kemaluan si anak. Setelah mandi bersama, adegan seks pun dimulai. Si anak mulai merasa sangat tidak nyaman dengan apa yang dilakukan oleh wanita. Ekspresi anak sudah mulai ketakutan yaitu dengan menutup mata dan berkata bahwa dia takut. Namun si wanita dan si pria terus membujuknya dan meyakinkan bahwa apa yang dilakukan itu “enak”. Si wanita melakukan oral seks pada anak tersebut dan anak itu semakin ketakutan.
Tak lama kemudian, munculah sosok suara perempuan lain. ternyata perempuan tersebut membawa satu anak laki-laki yang usianya lebih tua dari anak yang pertama, ya kira-kira 10-11 tahun.
Nah, untuk anak yang kedua ini terlihat berbeda. Selain usia lebih tua, anak kedua ini seperti lebih exited dengan apa yang akan dilakukan. Dengan adanya anak kedua, anak yang pertama menjadi tidak setakut sebelumnya dan akhrinya mau melakukan apa yang diperintahkan. Sesi diakhiri dengan mandi bersama.
Secara garis besar demikian. Aku tak bisa menjelaskan secara detil. Karena tujuannya bukan untuk itu. Dari keseluruhan video ini aku melihat ini seperti video eksperiment atau memang sengaja dibuat untuk tujuan komersil. Dan miris banget mereka memanfatkan anak-anak yang tidak tahu menahu dan masih bersih hatinya hanya untuk mendapatkan ketenaran.
Perempuan Juga Bisa menjadi Pedofilia
Dari banyak pemberitaan yang berdar selama ini mengesankan bahwa hanya prialah yang menjadi pelaku pedofilia. Padahal wanita juga memiliki kemungkinan menjadi pelaku pedofilia. Aku teringat beberapa tahun yang lalu pernah membaca kisah dari seorang ibu yang anak laki-lakinya menjadi korban pedofilia dari oknum ibu guru taman kanak-kanak. Walau si anak tidak mengalami kekerasan seksual seperti di sodomi, akan tetapi secara psikis akan memiliki memori buruk yang berkaitan dengan seks dan dampaknya bisa jangka panjang bila tak segera diselesaikan.
Sebenarnya jumlah pelaku pedofilia perempuan sangat banyak jumlahnya. Akan tetapi tak banyak dipidanakan seperti yang terjadi pada pedofilia pria.
Oleh karena itu penting bagi kita sebagai orang tua maupun calon orang tua memahami pentingnya seks edukasi sesuai dengan tahapan umur. Berikan penjelasan pada anak bagian tubuh mana yang boleh disentuh oleh orang asing dan yang tidak. Dan tak lupa juga mengajarkan anak untuk berani mengatakan “TIDAK” pada hal-hal yang salah walau itu dilakukan oleh orang yang lebih tua.
Semoga kejadian ini segera ditindak dan pelakunya segera di tangkap agar korban tidak semakin banyak. Dan semoga video model-model gini nggak perlulah dibuat viral. Viralkan hal-hal yang lebih baik dan lebih mendidik untuk banyak orang.