No Widgets found in the Sidebar
pelecehan seks pada anak

Hari ini aku kaget sewaktu melihat siaran talkshow di youtube yang menghadirkan seorang ibu yang anaknya mengalami kekerasan sexual yang dilakukan oleh gurunya (Miss) sendiri. Sungguh kaget saat tau yang melakukan itu adalah ibu guru dari si anak ini. Jadi singkat cerita Ibu Dian (bukan nama sebenarnya) mendapatkan keluhan dari Miko (bukan nama sebenarnya) yang saat itu berumur 2,5 tahun tentang pantatnya yang selalu sakit. Miko selalu menangis saat buat air besar. Dengan seksama Ibu Dian menggali apa yang sedang terjadi pada Miko. Miko menjelaskan semua yang terjadi pada saat dia di sekolah (play group). Miko bilang, “ Miss sodok-sodok pantatku pake jari, Mah ”. Ibu Dian menanyakan hal itu berulang kali pada Miko karena masih tidak percaya dan pada akhirnya Ibu Dian berinisiatif untuk menggunakan boneka agar Miko bisa menjelaskan secara lengkap apa yang terjadi. Dengan perlahan Miko memperagakan apa yang dia alami di sekolahnya yaitu Miko memperagakan dengan jarinya menusuk-nusuk pantat dari boneka tersebut. “ Miss buka celana Miko, terus kaki Miko diangkat. Miss buka bajunya sampe keliatan tetenya trus Miko suruh pegang-pegang tete Miss sambil Miss nusuk-nusuk pantat Miko pelan-pelan ”.Sambil menangis Miko bilang bahwa Miss itu monster jahat dan ingin dia tembak pakai pistol. Saat ditanya kenapa Miko tidak berteriak karena Miko takut saat Miss marah-marah dan membentaknya untuk diam. Hasil visum yang sudah dilakukan bahwa dubur Miko mengalami kerusakan yang cukup parah, seain tindakan medis orang tua Miko sampai membawa Miko pada empat psikolog anak untuk memastikan kebenaran dari cerita Miko.

Sungguh ngeri saat liat siaran itu. Miris ternyata tak hanya pria saja, ternyata wanita pun bisa dan tega melakukan kekerasan sex pada anak. Aku melihat ini dari dua sisi, pertama dari sisi anak dan kedua dari sisi orang dewasa.

Bila dilihat dari sisi anak, ternyata pendidikan seksual dini benar-benar penting dan sangat dibutuhkan pada saat ini. Dengan pendidikan seksual anak menjadi tahu apa fungsi pokok dari organ kelamin. Setelah tau apa fungsinya anak juga perlu diajarkan untuk bagaimana caranya menjaga kebersihan dan menjaga dari orang-orang jahat. Pendidikan seksual usia dini tidak hanya terkait toilet training, namun penting juga terkait bagaimana value menjaga organ kelamin tersebut. Mempercayakan semua pada pihak sekolah juga bukan cara yang bijak,  sekolah mahal dan bagus sudah bukan jadi jaminan lagi untuk keselamatan anak.

Bila dilihat dari sisi orang dewasa, ternyata memang penyimpangan perilaku seks sudah makin menjadi pada saat-saat sekarang, untuk memuaskan fantasi sex seseorang sudah tidak melihat tempat dan situasi. Bukan hanya kasus pedhofilia saja namun kasus-kasus penyimpangan seks yang lain sudah makin bermunculan di berita. Kurangnya informasi dan kurangnya wadah yang memberikan informasi tentang perilaku seks yang sehat bisa jadi menjadi pendorong mereka untuk melakukan penyimpangan sex.

 

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.