No Widgets found in the Sidebar

Pelatihan Terapi Menulis di Semarang: Mengenal Apa Itu Terapi Menulis

Pernahkah anda mengalami kondisi dimana anda merasa down, tidak berdaya, merasa telah melakukan hal yang sangat bodoh, membenci diri sendiri, atau justru merasa datar karena terlalu banyak mengalami tekanan hidup? Perasaan-perasaan tersebut pastinya pernah dialami oleh setiap orang. Dan tentunya hal tersebut wajar. Namun yang tidak wajar ialah apabila perasaan-perasaan tersebut ada terlalu lama di dalam diri anda sehingga membuat anda merasa seperti terpenjara oleh diri sendiri.

Bagi beberapa orang yang memiliki dukungan sosial yang baik akan dengan mudah keluar dari kondisi tersebut, dan beberapa orang yang cepat sadar atas kondisi yang kurang bai tersebut segera mencari pertolongan dengan datang ke terapis atau psikolog untuk melakukan konseling. Namun, ada juga sebagian orang yang mulai menyembuhkan diri sendiri dengan masuk ke dalam diri mereka sendiri secara spiritual. Salah satunya ialah melalui aktivitas terapi menulis.

Untuk melakukan terapi menulis anda tak perlu menjadi seorang penulis terkenal terlebih dahulu. Yang anda butuhkan hanyalah selembar kertas, pena dan motivasi untuk menulis.

Terapi menulis atau yang sering dikenal dengan jurnal terapi merupakan jenis terapi yang sangat murah dan mudah dilakukan. Dapat dikatakan, terapi menulis merupakan salah satu terapi yang serba guna. Bisa dilakukan secara individual atau dengan tuntunan langsung terapis profesional. Dalam melakukannya juga sebenarnya tak melulu seorang diri, tapi juga bisa dilakukan dengan fokus group terapi yang fokus pada menulis.

Bagaimanapun cara yang dipilih, terapi menulis dapat membantu seseorang untuk berkembang secara pribadi, berlatih untuk berkespresi dan juga berlatih untuk merasakan rasa berdaya dalam diri.

Tentunya, dalam melakukan terapi menulis tidak seperti anda sedang menulis surat atau menulis laporan di pekerjaan anda. Salah satu metode terapi menulis ialah mirip seperti menulis buku harian. Dalam menulis buku harian biasanya tulisan yang dituliskan berupa tulisan bebas, biasanya tulisan berupa peristiwa yang dialami. Namun yang membedakan antara menulis buku harian dengan terapi menulis ialah terapi menulis dituliskan secara terarah, yaitu lebih terfokus pada pemikiran serta perasaan yang terkait dengan peristiwa yang dialami. Dan tentunya dalam prosesnya anda akan menganalisisnya juga.

Bagi anda yang tertarik untuk melakukan terapi menulis, maka anda bisa mulai dengan mengingat peristiwa apa yang baru-baru ini terjadi dalam hidup anda. Atau bila anda bisa menuliskan permasalahan yang selama ini mengangu anda sehingga membuat kualitas hidup anda menurun. Bila ada pertanyaan terkait terapi menulis dan ingin dipandu langsung oleh psikolog semarang.

Semoga bermanfaat!

By celotehyori

Diana Mayorita, yang lebih sering dipanggil dengan YORI. Saat ini berprofesi sebagai psikolog klinis yang concern pada issue seks & relationship. Saat ini juga bersama tim sedang mengembangkan sebuah platform digital untuk memudahkan akses layanan psikologi di Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagi edukasi psikologi dan seksologi melalui berbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.